Monday, May 28, 2018

Ganjar Pranowo vs Sudirman Said Pilkada 2018


Sudirman Said melaju ke pertarungan Pilkada Jawa Tengah 2018 setelah mengantongi dukungan Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto. Siang ini, Rabu (13/12), di kediaman keluarga Prabowo, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Gerindra akan mengumumkan resmi pencalonan Sudirman. 

“(Calon) Gerindra di Jawa Tengah Sudirman Said,” kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, Selasa (12/12).
Sudirman Said tak hanya menerima restu Gerindra, tapi juga Partai Amanat Nasional dan Partai Keadilan Sejahtera.
“Insya Allah ke Sudirman Said,” kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat PAN Yandri Susanto.
Sudirman dianggap sebagai calon alternatif yang mampu memimpin Jawa Tengah dan memiliki kans mengalahkan incumbent, Gubernur Ganjar Pranowo vs Sudirman Said.
Ganjar Pranowo, meski saat ini belum resmi dicalonkan kembali oleh PDIP untuk kursi Jawa Tengah 1, merupakan kandidat terkuat dibanding nama-nama lain yang masuk radar partai banteng pimpinan Megawati  Soekarnoputri itu.
Setidaknya, itulah yang dikatakan Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Puan Maharani pekan lalu di Semarang, Jawa Tengah. Menurut Puan, sejauh ini dari hasil survei internal maupun lembaga survei, belum ada calon lain yang dapat mengimbangi elektabilitas Ganjar.
Oleh sebab itu, ujar putri Megawati itu, peluang Ganjar untuk mendapat restu PDIP maju kembali dalam Pikada Jateng 2018 terbuka lebar.
Namun, kata Puan, karena politik adalah soal dinamika, maka kepastian soal itu belum ada. Sampai saat ini, PDIP masih menggelar uji kepatutan dan kelayakan terhadap para bakal calon kandidat gubernurnya di Jawa Tengah.
Kuatnya sosok Ganjar di Jawa Tengah diamini M. Qodari, pengamat politik Indo Barometer.
“Gubernur (Ganjar) hampir pasti maju lagi karena baru menjabat satu periode. Wakilnya, Heru Sudjatmoko, karena sama-sama dari PDIP, kelihatannya nggak akan maju,” kata Qodari saat berbincang dengan kumparan, Rabu (13/12).
Selama ini, Jawa Tengah adalah lumbung suara PDIP, dan figur Ganjar Pranowo vs Sudirman Said yang karismatik di provinsi itu memperkuat posisi PDIP.
“PDIP dan Ganjar itu dianggap kuat. Partainya kuat, calonnya juga kuat. Semua partai sesungguhnya menunggu langkah PDIP karena Jawa Tengah basis mereka,” ujar Qodari.
Ia memprediksi, Pilkada Jawa Tengah akan berlangsung head to head antara dua pasang calon, atau diikuti tiga pasang calon.
“Kalau dua pasang, akan mirip Pilkada Jawa Timur, di mana kubu PDIP melawan partai-partai lain. Nggak mungkin PDIP maju sendiri, pasti menggandeng satu-dua partai lain,” kata Qodari.
Namun jika ternyata tiga pasang calon yang maju, maka Qodari memprediksi mereka berasal dari “PDIP, Poros  Gerindra, dan Poros PKB. Sebab PKB adalah partai terkuat kedua di Jawa Tengah setelah PDIP.”
Apalagi, imbuh Qodari, sejauh ini PKB belum buka suara soal pencalonan Sudirman Said oleh Gerindra, yang menandakan partai pimpinan Muhaimin Iskandar itu masih melihat-lihat situasi dan menghitung langkah untuk mengusung calon sendiri, Marwan Jafar--mantan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia.
Jika ternyata PKB tak mengusung calon sendiri, ia bisa bergabung dengan PDIP seperti pada Pilkada Jawa Timur.
“Kalau itu terjadi, maka kemungkinan akan mengerucut ke dua calon, head to head. Gerindra (yang mengusung Sudirman Said) berkoalisi dengan PAN dan PKS, sedangkan PDIP (yang mengusung Ganjar) berkoalisi dengan PKB. Golkar akan bergabung ke salah satu poros,” kata Qodari.
Opsi itu memunculkan duel Ganjar Pranowo-Sudirman Said.

Ganjar Pranowo (49 tahun) memiliki karier politik terentang panjang. Sebelum boyongan ke Semarang untuk memimpin Jawa Tengah pada 2013, ia adalah anggota DPR selama dua periode.
Pada Pilkada Jateng 2013, Ganjar bersama pasangannya, Heru Sudjatmoko yang sebelumnya Bupati Purbalingga, menang mutlak atas dua pasang calon lain (Bibit Waluyo-Sudijono dan Hadi Prabowo-Don Murdono) dengan perolehan suara 48,82 persen.

Meski hingga saat ini elektabilitas Ganjar tak tergoyahkan, namun periode pemerintahannya diwarnai beberapa catatan negatif. Satu hal yang jadi sorotan utama adalah kasus Semen Indonesia dengan warga Rembang yang menolak pembangunan pabrik semen di Pegunungan Kendeng.
Langkah Ganjar menerbitkan kembali izin pembangunan pabrik semen di Kendeng, dengan mengubah nama Semen Gresik menjadi Semen Indonesia pada November 2016, menuai kecaman. Keputusan itu dianggap bertentangan dengan putusan Peninjauan Kembali oleh Mahkamah Agung yang membatalkan Surat Keputusan Izin Lingkungan Kegiatan Penambangan oleh PT Semen Gresik di Rembang.

Putusan itu sempat dibatalkan Ganjar pada 17 Januari 2017, namun kemudian izin baru yang memuat sedikit perubahan wilayah diterbitkan lagi pada 23 Februari 2017. Ini membuat Ganjar kembali hujan cercaan. Ia dinilai tidak tegas, tak komunikatif, dan cenderung pro-korporat.

Hingga pada 12 April 2017, pemerintah pusat turun tangan soal Kendeng. Kantor Staf Presiden mengumumkan penambangan di Cekungan Air Tanah Watuputih, Kendeng, tak bisa dilakukan sampai ada keputusan lebih lanjut. Di CAT Watuputih itulah juga yang menjadi lokasi penambangan pabrik semen.

Hal kedua yang mengganggu rekam jejak Ganjar adalah penyebutan namanya dalam kasus megakorupsi e-KTP. Ia disebut menerima uang 520.000 dolar AS saat menjabat Wakil Ketua Komisi II DPR.
Ganjar pun membantah. “Siapa yang ngasih (uang), saya nggak pernah terima. Kalau ditawari, saya (memang) pernah ditawari, dan saya menolak,” kata Ganjar saat bersaksi selama lebih dari 4 jam di persidangan kasus korupsi e-KTP, 31 Maret 2017.

Terlepas dari dua poin negatif itu, Jawa Tengah tercatat dalam data Badan Pusat Statistik sebagai provinsi dengan indeks kebahagiaan cukup tinggi, yakni 70,92 persen. Angka itu lebih tinggi dibanding statistik rata-rata nasional di titik 70,69, dan naik tiga persen dari tiga tahun lalu, 2014.
Kepala BPS Jawa Tengah Margo Yuwono mengatakan, kinerja pemerintah provinsi yang dianggap baik menjadi salah satu faktor yang memengaruhi indeks kebahagiaan tersebut.

Sudirman Said (54 tahun) dari jauh hari sudah menyatakan akan maju ke pertarungan Pilkada Jateng. Ia telah blusukan ke hampir seluruh Jawa Tengah, dan menemui kiai, ormas, hingga pengurus partai politik di tingkat Dewan Pimpinan Daerah maupun Dewan Pimpinan Pusat.
“Jika dipercaya partai dan rakyat, saya akan gunakan pengalaman menjalankan tugas beberes di berbagai institusi untuk menata Jawa Tengah,” kata Sudirman sesaat setelah pengurus DPP Gerindra menyatakan bakal mengusungnya sebagai calon gubernur.

Sudirman Said selama ini memang banyak berkecimpung di lembaga atau instansi. Sebelum menjadi Menteri ESDM dari 2014 hingga 2016, ia menjabat Direktur Utama PT Pindad, perusahaan neegara yang bergerak di bidang senjata; Wakil Direktur Utama PT Petrosea, perusahaan pertambangan di bawah Indika Energy Group; Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia Pertamina;  Deputi Bidang Komunikasi, Informasi, dan Hubungan Kelembagaan Badan Pelaksana Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh-Nias; dan lain-lain.

Sudirman juga dikenal sebagai tokoh antikorupsi. Ia, bersama sejumlah tokoh lain, mendirikan Masyarakat Transparansi Indonesia dan Indonesia Institute for Corporate Governance. Yang terakhir dibentuk untuk menyebarluaskan praktik good corporate governance di dunia usaha.
Modal “bersih” Sudirman Said bisa menguntungkan baginya, terutama bila sejumlah catatan negatif Ganjar Pranowo dijadikan sasaran tembak selama kampanye.

“Lawan Ganjar pasti akan cari titik-titik lemah Ganjar. Tapi sampai hari ini, status Ganjar bukan tersangka atau terdakwa. Jadi dampaknya masih minimal,” kata Qodari.
Ia berpendapat, masih terlalu awal untuk memprediksi pertarungan politik di Jawa Tengah. Namun, duel Ganjar Pranowo-Sudirman Said, bukan tak mungkin terjadi.

Gubernur Provinsi Jawa Tengah Memperingati Hari Pramuka

Peringatan Hari Pramuka ke-55 Tingkat Gubernur Provinsi Jawa Tengah yang dilaksanakan pada hari Kamis, 8 September 2016 di Kabupaten Karanganyar berlangsung meriah. Kegiatan yang dilaksanakan di Lapangan Karangpandan, Kabupaten Jaranganyar ini dihadiri oleh ribuan peserta upacara dari anggota pramuka se-Jawa Tengah. 
Hal yang istimewa dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah Walikota Pekalongan, H. Alf Arslan Djunaid, SE. atau akrab dipanggil Kak Alex ini mendapatkan Penghargaan Darma Bakti Pramuka yang disematkan langsung oleh Ketua Majelis Pembimbing daerah (Mabida) Jawa Tengah yang juga Gubernur Provinsi Jawa Tengah, Gubernur Provinsi Jawa Tengah Ganjar Pranowo, SH., MIP., bersama enam orang Walikota dan Bupati lainnya yang menerima penghargaan serupa.
Tanda Penghargaan Lencana Darma Bakti Pramuka merupakan tanda penghargaan yang diberikan kepada seseorang yang telah menyumbangkan tenaga, pikiran, milik, dana dan fasilitas yang cukup besar, dan sangat membantu kelancaran kegiatan pembinaan dan pengembangan kepramukaan. Hal ini dibuktikan dengan keseriusan Walikota Pekalongan dalam mengembangkan Pendidikan Kepramukaan di Kota Pekalongan.
“Salam Pramuka....Kak Alex”. Berikut sapaan dari adik-adik anggota pramuka yang sering didengar ketika beliau menghadiri berbagai kegiatan kepramukaan di tingkat Kota Pekalongan. Serta saya akan terus mendukung pendidikan kepramukaan ini sebagai salah satu cara untuk memberikan pendidikan terbaik bagi generasi muda Kota Pekalongan.”ujarnya.
Peringatan Hari Pramuka tahun ini mengambil tema “Bangun Karakter Kaum Muda Melalui Kegiatan nyang Keren, Gembira dan Asyik.” Tentunya memiliki tujuan untuk memberikan bekal bagi generasi muda penerus dalam menatap masa depan dengan berbagai macam kegiatan positif sesuai Satya Darma Pramuka.

Info Ganjar Pranowo Ditulis Dalam "Kisah Masa Kecil Ganjar Pranowo"

Kisah inspiratif tentang masa kecil Info Ganjar Pranowo ditulis dalam sebuah buku berjudul Anak Negeri: Kisah Masa Kecil Ganjar Pranowo. Buku novel biografi itu diluncurkan di Dukuh Sawit RT 15 RW V Desa Kunti Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali, Senin (29/1/2018).

Diiringi tarian yang ditampilkan oleh para centini gunung dari Komunitas 5 Gunung, hamparan sawah yang luas dan suasana pedesaan yang asri membuat peluncuran buku itu semakin menarik. Warga desa turut hadir menyaksikan dan mendengarkan cerita tentang masa kecil orang nomor satu di Jawa Tengah itu.

Sang penulis, Gatotkoco Suroso mengatakan kisah Info Ganjar Pranowo kecil ini ditulisnya selama kurang lebih dua tahun. “Buku ini saya tulis selama dua tahun. Waktu itu istri masih ngandhut. Sewaktu lahir, saya mau nulis, anak rewel. Jadi agak lama nulisnya. Syukurannya jaraknya juga lama sekali karena mencari waktu yang pas. Kebetulan ketika saya bisa, Pak Ganjar belum bisa,” katanya.

Ia yang juga merupakan penulis buku best seller berjudul “Jokowi Si Tukang Kayu” menjelaskan kehidupan masa kecil Ganjar Pranowo yang ditulisnya merupakan kisah inspiratif bagi para pembacanya. Baik kaum muda hingga dewasa dapat belajar dari kehidupan sehari-hari Ganjar kecil yang tumbuh di tengah keluarga sederhana.

Sang ayah, Parmudji yang berprofesi sebagai polisi mendidik anak kelima dari enam bersaudara itu dengan penuh disiplin. Terlebih, ketika Ganjar mengenyam pendidikan di Yogyakarta, dia semakin dituntut untuk bisa survive di tanah rantau.

“Dengan adanya syukuran ini, mudah-mudahan buku yang saya tulis yang mengisahkan masa kecil Bapak Gubernur bisa menginspirasi generasi muda bahwa walaupun dilahirkan dari keluarga sederhana, yang pas-pasan, dengan kemauan dan kerja keras. Terbukti beliau mampu menjadi sosok seperti ini. Ini adalah inspirasi untuk anak-anak, orang tua, dan semua,” lanjutnya.

Sementara itu, Ganjar Pranowo menerangkan, sebagian besar kehidupan masa kecilnya yang ditulis oleh Gatotkaca adalah kisah nyata. “Ini 90 persen ceritanya sama, 10 persennya bunga-bunga. Mas Gatot izin kepada saya, karena ini novel, maka ada dramatisasi di beberapa titik. Ya wis ora apa-apa,” ujarnya.

Mantan anggota DPR RI itu berpendapat, salah satu kisah berkesan adalah ketika dia harus berjualan bensin untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarga. Ganjar muda harus kulakan bensin naik angkutan kota (angkot) karena tidak memiliki kendaraan pribadi.

“Tapi angkotnya nggak mandek ning ngarep pom bensin. Bayangno ngangkat (jerigen) dhewe. Itu memberikan spirit saya. Oh iya dulu itu perjuangannya sungguh luar biasa. Saya ingat waktu itu targetnya minimal bisa dapat duit Rp 35 ribu agar semua anggota keluarga bisa makan,” kenangnya.

Gubernur berharap, tradisi menulis dapat terus dipertahankan. Sehingga generasi penerus dapat membaca kisah-kisah inspiratif melalui warisan pustaka. “Mudah-mudahan tradisi menulis dan legacy dengan buku dapat memberikan cerita tentang banyak hal,” harapnya.

Info Ganjar Pranowo membocorkan, dia tengah mempersiapkan materi untuk buku selanjutnya. Buku berikutnya akan diulas dengan alur cerita yang lebih serius.

“Buku berikutnya mungkin agak lebih serius. Agar ada yang bisa dibaca oleh publik tentang apa yang saya kerjakan dan apa yang menjadi perhatian saya. Mungkin tidak menjadi perhatian orang atau orang tidak tahu  mengapa itu terjadi. Maka kita coba dalami itu,” terangnya.

Berita Ganjar Pranowo Mendapat Sambutan Baik Oleh Pedagang Pasar Kliwon Dan Dikasih Mawar

Berita Ganjar Pranowo berkaitan kunjungan Ganjar Pranowo ke sebagian lokasi termasuk pasar kliwon sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Taj Yasin di sambut bagus oleh pedagang pasar pada hari Rabu (21/2/2018) . 



Hal ini yaitu salah satu bukti bahwa pada masa kepemimpinan Ganjar Pranowo sebagai gubernur jawa tengah bagus. pada dikala pasangan cagub dan cawagub memasuki pasar segera di serbu oleh pedagang kaum wanita untuk mengajak foto bareng. 

Ganjar tidak menolak hal tersebut dan bersedia foto bareng bersama-samsa pedagang pasar. Mayoritas pedagang pasar yang mengagumi Ganjar Pranowo yaitu kaum hawa dan salah seorang kaum hawa memberikan setangkai mawar kepada cagub pertahana Ganjar Pranowo. 

“Pak Ganjar saya kasih mawar satu saja sebab nomornya satu,” kata perempuan pedagang bunga yang berdiri di dekat pintu keluar pasar, Rabu (21/2/2108).

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Pengorbanan (PDIP) Ganjar Pranowo kembali dijagokan sebagai calon gubernur jawa tengah dan juga mendapatkan dukungan parpol lain untuk memperkuat dukungannya.

Berita Ganjar Pranowo Blusukan Ke Bermacam Lokasi Di Kudus Jawa Tengah


Berita Ganjar Pranowo pada dikala blusukan ke sebagian lokasi di kota kudus mendapatkanh setangkai mawar yang indah dari salah pedagang perempuan pada dikala mengerjakan kunjungan ke pasar kliwon.

Kunjungan yang dilaksanakan oleh Ganjar Pranowo sehari penuh yang di mulai semenjak pagi, Ganjar berkeliling berjenis-jenis lokasi di antaranya menghadiri Rakercabsus PDIP Kudus di GOR Soekarno-Hatta. Sesudah mengunjungi Rakercabsus PDIP kudus, Ganjar Pranowo segera mengunjungi sebagian pondok pesantren, yaitu Pondok Pesantren Assa’idiyyah Kudus,  Kecamatan Mejobo dan Pondok Pesantren As-Sanusiyah Jekulo, dan Mesjid Jami Suryawiyyah Kirig.

Berita Ganjar Pranowo Mendapat Banyak Dukungan Dari Bermacam Unsur Masyarakat Kudus


Berita Ganjar Pranowo mengenai kunjungan ke kota kudus membuahkan hasil, sambutan aik dari berjenis-jenis elemen masyarakat membikin Ganjar Pranowo sebagai calon gubernur jawa tengah yakin akan kepemimpinannya kembali. Dengan bermodalkan parpol dari PDIP, dan dukungan parpol lain,serta dukungan masyarakat akan memperkuat ganjar sebagai cagub pertahana pada pilkada 2018 akan datang.

Berhubungan Berita Ganjar Pranowo blusukan ke berjenis-jenis tempat salah satunya di kudus disambut bagus oleh pedagang pasar kliwon.

Informasi Timeline Ganjar Pranowo Twitter Mendapatkan Rekor Muri


Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, mendapatkan penghargaan sebagai Gubernur yang aktif berinteraksi dengan masyarakat melalui Ganjar Pranowo , dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI).

Penyerahan diberikan langsung oleh Ketua Umum MURI Jaya Suprana pada Ganjar, di gedung MURI, Jalan Setiabudi, Kota Semarang, Jumat (27/1/2017).

MURI menilai apa yang dilakukan Ganjar Pranowo Instagram sebagai Gubernur layak dihargai.

Karena konsisten sebagai pemimpin berkomunikasi dan menyapa rakyatnya serta dapat diakses rakyatnya dengan sangat mudah.

"Saat ini yang kurang di Indonesia adalah komunikasi antara pemimpin dengan rakyat, itu sangat buruk. Walaupun ada, pun hanya seremonial hanya didengar tapi tidak dilaksanakan," jelasnya.

Sedangkan yang dilakukan Ganjar Pranowo Instagram, lanjut Jaya Suprana, apa yang dikeluhkan rakyatnya melalui media sosial twitter, juga langsung ditindaklanjuti dan diselesaikan.

"Maka yang dilakukan beliau layak dihargai untuk dijadikan suri tauladan untuk seluruh pemimpin dan pejabat di Indonesia," tegasnya.

Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, ia tak mengira langkahnya berkomunikasi dengan rakyat melalui twitter juga diperhatikan oleh MURI.

Menurutnya, jika dinilai sebagai Gubernur pertama yang berkomunikasi dengan warga menggunakan twitter, ia menilai sebenarnya masih banyak kepala daerah yang menggunakannya.
Ganjar menjelaskan Twitter merupakan alat untuk menjangkau warganya di 35 kabupaten/kota. Ia menyebutnya 'blusukan virtual' karena, untuk menjangkau semua daerah dengan blusukan dalam wujud nyata, butuh waktu banyak.

"Saya ingin menjangkau 35 kabupaten/kota, kalau blusukannya riil, keblusuk beneran saya. Maka saya berpikiran blusukan virtual, untuk merasakan denyut pikiran di masyarakat, ternyata benar disampaikan," kata Ganjar.

Akun Twitter Gubernur Ganjar, yaitu @ganjarpranowo, memang dipegang sendiri oleh si pemilik nama. Kini ia memiliki 889.594 pengikut dan Ganjar mengikuti 2.832 akun Twitter. Dalam timeline Twitter Ganjar memang terlihat ia menjawab pertanyaan warga.

"Mudah-mudahan memotivasi orang untuk berprestasi," ujarnya.

Meski demikian, Ganjar tidak sendirian menerima penghargaan. Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi juga mendapatkan penghargaan MURI, yaitu sebagai 'Pejabat yang Sholat Berjamaah Secara Berkesinambungan di Masjid Terbanyak'.

Kemudian ada pula Kodam IV/Diponegoro, yang mendapatkan penghargaan 'Kodam yang Melaksanakan Bakti Sosial Operasi Katarak dengan Pasien Terbanyak'. Penghargaan lainnya diberikan kepada bocah berusia 11 tahun bernama Bians Tjipto Meidianto sebagai 'Penulis Buku Origami Termuda'. Berikutnya ada penghargaan untuk masyarakat Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, dengan judul penghargaan 'Deklarasi Kota Ramah Anak dengan Bergandengan Tangan Sejajar Terpanjang, 7.359 Meter, 7.366 Orang'.